ini aku tulis pas jaman2 kuliah dpet tugas soal pranata masyarakat jepang..
udah kelar kuliahnya, sekarang ilmu nya mw aku bagi2...
here we go!!!
jyaa, benkyoushiyou!!!!
Bangunan
rumah-rumah di Jepang berukuran kecil, tetapi bangunan-bangunan itu tampak
seragam, baik dalam warna, tinggi, maupun model. Bangunan tersebut tidak kotak
ataupun lebar, melainkan memanjang. Hal itu disesuaikan dengan lahan yang
tersedia.
Bangunan
rumah di Jepang relatif kecil. Hal ini dikarenakan ketersediaan lahan atau
tanah di Jepang yang semakin menipis, sehingga harga tanah di jepang cukup
mahal.
Meskipun
bangunan rumah di Jepang kecil, tetapi didalamnya dapat memuat semua kebutuhan
orang Jepang. Ternyata, hal itu dikarenakan barang-barang yang ada dalam
ruangan bukanlah barang-barang yang memakan tempat.
Selain
itu, ada hal penting yang harus diperhatikan pada saat membangun rumah di
Jepang. Yaitu, ketahanannya terhadap empat musim di Jepang. Seperti yang
diketahui, Jepang merupakan Negara yang mempunyai empat musim yakni musim semi,
panas, gugur, dan dingin. Oleh karena itu, agar rumah yang mereka tinggali
dapat menjadi tempat yang nyaman, maka mereka harus memikirkan struktur yang
sesuai dengan musim tersebut.
Rumah
tradisional Jepang dibangun dari kayu-kayu yang juga ditunjang oleh
tiang-tiang. Kemudian, lantai ditinggikan sekitar 10 cm dari tanah lalu ditutup
dengan balok kayu untuk lantai, hal ini bertujuan untuk menghindari embun dari
tanah.
rumah-rumah
di Jepang mempunyai karakteristik yaitu dindingnya yang tipis sehingga hampir
tidak bermateri (kertas yang dipakai sebagai penyekat ruangan). Pemilihan
materi tersebut (kertas) sangat kental dengan kepercayaan masyarakat Jepang
yang kuat bahwa itu merupakan sikap Shinto, yaitu “bersatu dengan alam dan
tetap menang”. Oleh karena itu, meskipun
materi (kertas) tersebut tidak aman pada saat musim dingin, mereka tetap
memilih menggunakan kertas sebagai dinding penyekat ruangan mereka.
0 komentar:
Post a Comment