alohaaaa..
yang kangen gue #plak postingan gue maksudnya..
ayuk kumpul smua...
*treak pake toa*
kali ini gue mw posting soal ruangan2 yg ada d rumah2 ala jepang...
ready???
cheh this out....
Ruangan2
yg ada dlam rumah jepang
Rumah
di Jepang mempunyai keunikan tersendiri. Orang2 Jepang menggabungkan
konsep tradisional dan barat pada rumah mereka. itu bs dilihat dari
ruangan2 yang ada di dalam rumah mereka. Mereka menempatkan ruangan yôshitsu dan washitsu secara bersamaan. Berikut ini adalah ruangan2 yang
menjadikan rumah di Jepang jadi sangat unik :
a)
玄関 (Genkan)
Ruangan pertama yang akan ditemui pada rumah Jepang
sebelum memasuki ruang tamu adalah genkan.
Bagi orang asing yang berkunjung ke rumah Jepang, maka mereka akan terkejut
karena mereka harus melepas sepatu mereka di ruangan tersebut dan mereka harus
mengganti sepatu mereka dengan sandal khusus di dalam ruangan. Karena, Ada perbedaan
dengan kebiasaan mereka. Orang Jepang biasa melepas sepatu dan berganti dengan
sandal di dalam rumah, sedangkan orang asing tidak.
Genkan
sendiri memiliki pengertian area pintu masuk yang berfungsi sebagai tempat
untuk melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal yang digunakan khusus untuk
di dalam rumah.
Tekstur dari genkan
sendiri sedikit lebih rendah dari lantai rumah.dan lantai masuk ke dalam
rumah lebih tinggi dari lantai depan pintu masuk. Pada genkan biasanya terdapat lemari atau tempat memasukkan/menyimpan
sepatu yang disebut げたばこ(getabako).
Hampir mayoritas rumah-rumah di Jepang memiliki genkan. Baik rumah tradisional maupun
rumah modern, semuanya memiliki genkan.
Oleh karena itu, salah satu cirri dari rumah ala Jepang adalah memiliki genkan yang tidak ada di Negara lainnya.
Jika akan memasuki rumah atau ruangan modern(yôshitsu), karena beralaskan karpet, maka ketika berada di genkan sepatu harus dilepas dan berganti
menggunakan sandal. Akan tetapi, jika ruangan yang akan di masuki adalah washitsu, maka setelah melepas sepatu di
genkan, tidak perlu memakai alas kaki
lagi. Karena, di dalam ruangan washitsu,
alas yang digunakan adalah tatami
(tikar yang terbuat dari jerami), dan alas tersebut tidak boleh diinjak dengan
menggunakan sepatu maupun sandal.
b) リビングルーム(Ruang
Tamu)
Rumah-rumah di Jepang sekarang ini, biasanya
menggabungkan antara ruangan tradisional dan ruangan ala barat. Ruangan ala
barat yang terdapat pada rumah Jepang mirip dengan yang ada di Negara-negara
barat, akan tetapi mungkin agak sedikit kecil bagi orang barat.
リビングルーム
biasanya terdapat pada ruangan ala barat atau yôshitsu. Di ruangan ini, terdapat sofa, TV, meja dan lain-lain.
Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk ruang berkumpul bersama keluarga,
menerima tamu, atau melaksanakan acara.Saat ini, orang-orang Jepang lebih memilih
menggunakan ruangan ala barat atau yôshitsu
sebagai ruang tamu karena mereka tidak lagi harus duduk diatas zabuton (semacam bantal untuk duduk)
ketika berkumpul bersama keluarga ataupun menjamu tamu. Mereka bisa dengan
leluasa duduk di sofa atau kursi yang ada di リビングルーム.
a)
和室 (washitsu) dan 洋室(yôshitsu)
Rumah di Jepang mempunyai dua macam bentuk ruangan,
yaitu ruangan ala Jepang (washitsu)
dan ruangan ala barat(yôshitsu).
Dahulu, ruangan washitsu hanya ada di
dalam rumah tradisional Jepang. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, rumah
di Jepang juga mengalami modernisasi. Meskipun begitu, washitsu tetap digunakan meski jumlahnya hanya satu di dalam sebuah
rumah.
Washitsu adalah
ruangan ala Jepang yang menggunakan tatami.
Pengertian tatami sendiri adalah alas
atau tikar ruangan khas Jepang, terbuat dari jerami yang dijahit kemudian
dilapisi jalinan batang sejenis rumput. Ada tata cara tersendiri dalam penataan
tatami. Dari penataan tersebut, bisa diketahui luas ruangan tersebut.
Tatami memiliki
tekstur yang tipis dan mudah robek, sehingga jika berjalan atau duduk di
atasnya, maka dibutuhkan perhatian ekstra agar tidak merusaknya. Untuk itu,
dianjurkan saat menginjak tatami lebih
baik tanpa menggunakan alas kaki (baik sepatu atau surippa).
Dalam washitsu
terdapat pembatas yang mengelilingi ruangan yang disebut dengan Shouji dan fusuma. pengertian shouji
adalah pembatas dinding yang terbuat dari kertas washi (kertas Jepang). Fungsi dari shouji adalah sebagai penangkal cahaya yang masuk ke dalam rumah,
menghalangi serangga agar tidak masuk dan memberi kesan nyaman ketika musim
panas.
Sedangkan fusuma
adalah panel berbentuk persegi panjang yang dipasang vertikal
pada rel dari kayu, dapat dibuka atau ditutup dengan cara didorong. Fungsinya
sebagai pintu dorong atau pembatas ruangan pada washitsu. Seperti halnya shōji,
fusuma dipasang di antara rel kayu; rel bagian atas disebut kamoi (鴨居) dan rel bagian bawah disebut shikii (敷居). Rangka dibuat dari kayu dan
kedua sisi permukaannya dilapis dengan washi,
kain
(serat alami atau serat sintetis), atau vinil.
Washitsu merupakan
ruang serba guna untuk berbagai keperluan, mulai dari ruang belajar, ruang
keluarga, ruang tidur, hingga ruang pesta. Fungsi washitsu berubah bergantung kepada alat rumah tangga yang dipakai. Washitsu berubah menjadi ruang belajar
bila diletakkan meja
dan zabuton (bantal tipis). Washitsu menjadi ruang tidur bila
diletakkan futon. Meja besar
dikeluarkan bila washitsu ingin digunakan
untuk jamuan makan.
Di ruangan washitsu
biasanya digunakan futon yang di
gelar untuk tidur. Futon adalah
sebuah matras untuk tidur. Futon biasanya
dapat dilipat dan disimpan dalam sebuah lemari dinding yang disebut oshi-ire.
Selain washitsu,
ada pula ruangan yang bergaya barat yang biasa disebut yôshitsu. Sama halnya dengan ruangan yang ada di Negara-negara
Barat, di dalam yôshitsu juga
terdapat beberapa ruangan yang menggunakan interior ala barat atau Eropa.
Seperti : ruang tamu, dapur, toilet, dan kamar tidur. Mereka menggabungkan dua
buah konsep dalam satu rumah, yaitu rumah ala Eropa yang terdapat washitsu di dalamnya.
Meskipun tampak sama dengan ruangan yang
ada di Negara-negara Barat lainnya, tetapi pada yôshitsu terdapat dua perbedaan besar dengan rumah Barat. Yang
pertama yaitu orang tidak mengenakan sepatu di dalam rumah, dan yang kedua
adalah setidaknya ada satu ruang yang cenderung dirancang dalam gaya Jepang,
dan berlantaikan tatami.
Orang melepaskan sepatu begitu memasuki rumah agar lantai
rumah tetap bersih. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, rumah di Jepang
mempunyai genkan, yang merupakan
tempat untuk melepaskan sepatu, meletakkannya, dan mengenakannya kembali.
Setelah melepaskan sepatu, orang Jepang mengenakan sandal rumah. Sedangkan
orang Barat, tidak mempunyai genkan di
rumahnya dan mereka tidak melepas sepatu mereka ketika mereka memasuki rumah.
b) 床の間(Tokonoma)
Ruang lain yang terdapat dalam rumah di Jepang
adalah tokonoma. Tokonoma adalah lekukan dinding yang terdapat dalam washitsu. Tokonoma hanya ada di dalam washitsu
yang dianggap sebagai washitsu utama
(washitsu untuk menerima tamu). Tokonoma adalah bagian dari washitsu
untuk keperluan yang bersifat sakral. Tokonoma
terdiri dari tokobashira (tiang utama) dan tokogamachi (papan).
Pada ruang ini terdapat kakejiku, gantungan tulisan huruf kanji atau gambar. Selain itu,
terdapat pula rangkaian bunga dalam vas, bunga tersebut adalah hasil dari seni ikebana (seni merangkai bunga Jepang). Hal itu memberikan ciri tersendiri
bagi rumah di Jepang.
Orang Jepang sangat menghargai adanya tokonoma. Karena bagi mereka hal itu
dapat memberikan rasa ruang.
c) トイレ(Toire)
Di Jepang, ada dua jenis toilet. Yaitu, toilet ala
Jepang dan toilet ala Barat. Toilet ala Jepang biasa disebut dengan washiki sedangkan toilet ala Barat
disebut yôshiki.
Toilet ala Jepang atau washiki adalah toilet tradisional yang
digunakan sejak jaman dahulu. Bentuk dari toilet washiki adalah toilet jongkok. Sedangkan toilet ala Barat atau yôshiki adalah toilet yang digunakan di
Amerika dan Eropa. Bentuknya adalah toilet duduk.
Toilet tradisional gaya Jepang (washiki)
termasuk ke dalam jenis toilet Asia yang umum ditemukan di
berbagai negara di Asia. Sebagian besar kloset jongkok di Jepang dibuat dari
porselen. Orang yang menggunakan toilet berjongkok di dekat lubang, dan umumnya
menghadap ke tembok. Kloset jongkok seperti ini memiliki sistem air penyiraman
(pembilasan) seperti kloset duduk model Barat, dan tidak perlu disiram dengan
gayung.
Kloset jongkok dibagi menjadi dua jenis: kloset yang
berada di permukaan lantai, dan kloset yang berada di bagian lantai yang
ditinggikan sekitar 30 cm. Bagi pria, mungkin
lebih mudah untuk buang air kecil sambil berdiri di kloset yang berada di
lantai yang ditinggikan.
Keuntungan dari kloset jongkok adalah mudah
dibersihkan, lebih murah, dan menggunakan lebih sedikit air dalam sekali
bilasan dibandingkan dengan kloset model Barat.
Kloset duduk
yang umum di negara-negara Barat dikenal di Jepang sebagai kloset gaya Barat (yôshiki). Sekarang
ini, kloset gaya Barat, termasuk toilet teknologi tinggi, lebih umum dipasang
di rumah-rumah di Jepang daripada kloset jongkok tradisional. Stiker
bertuliskan instruksi cara buang air besar dan buang air kecil di kloset duduk
masih sering ditempel di apartemen yang dibangun ketika kloset duduk belum
populer.
WC umum milik sekolah, kuil, dan stasiun kereta api
kadang-kadang hanya dilengkapi kloset jongkok. Walaupun demikian, orang Jepang
lebih menyukai kloset duduk untuk toilet di rumah, terutama bila memiliki
anggota keluarga lanjut usia, atau keadaan fisik yang menyulitkan posisi
jongkok. Di dalam WC umum untuk penderita cacat juga selalu disediakan kloset
duduk.
Di rumah-rumah Jepang disediakan sandal khusus
toilet (toilet slippers) untuk memperkecil kontak antara lantai toilet
yang dianggap tidak bersih dan bagian rumah lainnya yang dianggap bersih.
Sandal ini hanya dikenakan sewaktu berada di dalam toilet dan dilepas sewaktu
meninggalkan toilet. Sandal toilet tidak untuk digunakan di dalam rumah. Sandal
seperti ini biasanya dibuat dari plastik atau karet, dan kadang-kadang diberi
gambar karakter anime
atau simbol toilet.
d) お風呂(Bak mandi untuk berendam)
Dalam kebiasaan mandi, orang Jepang mempunyai kebiasaan mandi dengan cara
berendam di ofuro. Dalam sebuah kamar
mandi ada dua ofuro, yang pertama,
tempat penampungan air panas dan yang kedua, untuk membersihkan badan.
Untuk
bagian ofuro yang pertama disebut
dengan yubune. Yubune mempunyai fungsi sebagi tempat untuk menghangatkan badan. Di
dalam yubune, tidak boleh
membersihkan badan ataupun menyiram sisa-sisa sabun yang menempel di badan.
Seperti yang telah dijelaskan, ada dua jenis ofuro, maka jika ingin membersihkan sisa-sisa sabun di badan,
tempat yang digunakan adalah ofuro yang
kedua.
Fungsi utama dari ofuro adalah tempat untuk menghangatkan tubuh setelah tubuh
dibersihkan. Apabila berendam di dalam ofuro,
maka akan terasa sangat nyaman dan semua keletihan selama satu hari akan
terasa hilang.
naaaahhh..itu dia yg bkin unik... gmana???
cr: all sources
cr: all sources
1 komentar:
wah bagus artikelnya nambah ilmu
tapi sayang kalo pake gambar pasti jauh lebih bisa di mengerti
gw nyari-nyari artikel tentang ruangn yang ada di balik pintu masuk rumah2 di jepang akhirnya tau juga setelah baca ini namanya genkan soalnya cman di jepang yang gw liat ada begituanya
keren juga sih fungsi genkan buat naro sepatu sama payung dll didalem rumah jadi kalo di dalem rumah alas kaki ga bakal ilang dan setidaknya ga kena ujan
Post a Comment